0

Geografi Tanah "Penentuan Struktur Tanah Metode Ayakan Kering"

Posted by Unknown on Selasa, April 07, 2015
ACARA 1
“PENENTUKAN STRUKTUR TANAH METODE AYAKAN KERING”

I.                   LATAR BELAKANG
Stuktur tanah adalah salah satu sifat dasar yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap kemampuan tanah sebagai media pertanaman. Tanah yang ideal pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah tanah yang berstruktur mantap. Stuktur tanah dapat terjadi karena adanya interaksi berimbang dari berbagai faktor, antara lain :butiran tanah (soil particle), bahan pengikat (cementing material), dan aktivitas biologi.
Yang dimaksud butiran tanah dalam pembicaraan struktur tanah tidak hanya terbatas pada butiran tunggal penyusun tanah (pasir,debu dan liat), tetapi juga butiran-butiran yang terbentuk dari penyatuan butir-butir tunggal tersebut yang dikenal dengan istilah agregasi butiran tunggal. Pasir ,debu dan liat “Butiran Primer”, sedangkan agregasi butiran primer disebut”Butiran Sekunder”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka struktur didefinisikan sebagai “Agregasi butiran primer” menjadi butiran sekunder yang satu sama lain dibatasi oleh suatu bidang belah alami”. Dapat dikatakan pula bahwa struktur adalah istilah lapang yang digunakan untuk menggambarkan agregasi tanah.
Kemantapan agregat mempengaruhi ketahanan tanah terhadap pukulan air hujan. Makin tinggi gaya ikatan tarpartikel-partikel tanah, maka makin sulit tanah tersebut terpengaruh oleh gaya perusak yang berasal dari pukulan air hujan atau alian air. Jadi kemantapan agregat terhadap air dapat dipakai sebagai petunjuk ketahanan terhadap erosi.
Salah satu cara menentukan kemantapan agrerat secara kualitatif adalah metode “Ayakan kering”.

II.                TUJUAN
1.      Menjelaskan tentang struktur tanah.
2.      Menjelaskan pengaruh struktur tanah terhadap resistensi tenaga eksogen.


III.             ALAT DAN BAHAN
1.        Satu set ayakan kering dan alat penggerakayakan
2.        Spatula, sendok, kuas
3.        Tibangan (ketelitian hingga 0,1 gram)
4.        Kaleng timbang
5.        Oven atau hot plate

IV.             CARA KERJA
1.      Persiapkan contoh tanah
2.      Ambil Contoh tanah agregat utuh dari lapangan segera dikering udarakan. Hilangkan batu dan kerikil. Pilihlah agregat yang berdiameter 4,75mm sampai 8mm melalui pengayakan jika perlu agregat yang terlalu besar, dipecahkan terlebih dahulu.
3.      Sebelum analisis, tentukan dulu kandungan air dari contoh tanah.
4.      Siapkan satu set yang disusun mulai dari yang memiliki lubang terbesar paling atas berurutan sampai lubang paling kecil terbawah.
5.      Masukkan sekitar 50gram contoh tanah dan sebar dengan hati-hati pada ayakan yang paling atas, kemudian masukkan dalam tabung silinder serta kaitkan dengan mesin penggerak. Hubungkan dengan aliran listrik sekitar 5 menit dengan kecepatan 70rpm.
6.      Matikan aliran listrik setelah 5menit dan turunkan susunan ayakan.
7.      Pindahkan tanah yang tertinggal di masing-masing ayakan ke kaleng timbang yang sudah diketahui beratnya dan keringkan dalam oven pada suhu 1050C selama 24 jam atau diatas hot plate sampai kering.
8.      Setelah kering timbanglah setiap contoh tanah yang diperoleh dari masing-masing diameter.


|
IBX5A677F5E96E98

Copyright © 2009 GEOGRAFI All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.

IBX5A675EAA0CBF5