0
Praktikum Penginderaan Jauh Interpretasi Penggunaan Lahan FU Warna
Posted by Unknown
on
Selasa, Maret 31, 2015
INTERPRETASI
PENGGUNAAN LAHAN FOTO UDARA BERWARNA
1. TUJUAN
a.
Melatih
keterampilan mahasiswa dalam melakukan interpretasi foto udara secara
monoskopis untuk penutupan penggunaan lahan
b.
Melatih
pengenalan objek pada citra foto berdasarkan unsur-unsur interpretasi
c.
Memetakan
penutupan/penggunaan lahan dengan menggunakan citra foto sebagai sumber datanya
2. ALAT
DAN BAHAN
-
Foto
udara pankromatik berwarna
-
Lembar
transparansi
-
Spidol
OHP
-
Alat
tulis
-
Kertas
HVS (tabel pengisian)
-
Pensil
berwarna
3. DASAR
TEORI
Interpretasi foto udara merupakan kegiatan menganalisa
citra foto udara dengan maksud untuk mengidentifikasi dan menilai objek pada
citra tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip interpretasi. Interpretasi foto
merupakan salah satu dari macam pekerjaan fotogrametri yang ada sekarang ini.
Interpretasi foto termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan pengenalan dan
identifikasi suatu objek. Dengan kata lain interpretasi foto merupakan kegiatan
yang mempelajari bayangan foto secara sistematis untuk tujuan identifikasi atau
penafsiran objek.
Interpretasi foto biasanya meliputi penentuan lokasi
relatif dan luas bentangan. Interpretasi akan dilakukan berdasarkan kajian dari
objek-objek yang tampak pada foto udara. Keberhasilan dalam interpretasi foto
udara akan bervariasi sesuai dengan latihan dan pengalaman penafsir, kondisi
objek yang diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan. Penafsiran foto
udara banyak digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dalam memperoleh informasi
yang digunakan. Aplikasi fotogrametri sangat bermanfaat diberbagai bidang Untuk
memperoleh jenis-jenis informasi spasial diatas dilakukan dengan teknik
interpretasi foto/citra,sedang referensi geografinya diperoleh dengan cara fotogrametri.
Istilah penggunaan lahan (land use), berbeda dengan
istilah penutup lahan (land cover). Penggunaan lahan biasanya meliputi
segala jenis kenampakan dan sudah
dikaitkan dengan aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan, sedangkan penutup
lahan mencakup segala jenis kenampakan yang ada di permukaan bumi yang ada pada
lahan tertentu. Penggunaan lahan merupakan aspek penting karena penggunaan
lahan mencerminkan tingkat peradaban manusia yang menghuninya.
Identifikasi, pemantauan, dan evaluasi penggunaan lahan
perlu selalu dilakukan pada setiap periode tertentu, karena ia dapat menjadi
dasar untuk penelitian yang mendalam mengenai perilaku manusia dalam
memanfaatkan lahan. Dengan demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang
penting dalam usaha melakukan perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan
kebijakan keruangan di suatu wilayah. Prinsip kebijakan terhadap lahan
perkotaan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan pengadaan lahan
untuk menampung berbagai aktivitas perkotaan. Dalam hubungannya dengan
optimalisasi penggunaan lahan, kebijakan penggunaan lahan diartikan sebagai
serangkaian kegiatan tindakan yang sitematis dan terorganisir dalam penyediaan
lahan, serta tepat pada waktunya, untuk peruntukan pemanfaatan dan tujuan
lainnya sesuai dengan kepentingan masyarakat (Suryantoro, 2002).
Kenampakan penggunaan lahan berubah berdasarkan waktu, yakni keadaan kenampakan
penggunaan lahan atau posisinya berubah pada kurun waktu tertentu. Perubahan
penggunaan lahan dapat terjadi secara sistematik dan non-sistematik. Perubahan
sistematik terjadi dengan ditandai oleh fenomena yang berulang, yakni tipe
perubahan penggunaan lahan pada lokasi yang sama. Kecenderungan perubahan ini
dapat ditunjukkan dengan peta multiwaktu.
Fenomena yang ada dapat dipetakan berdasarkan seri waktu, sehingga perubahan
penggunaan lahan dapat diketahui. Perubahan non-sistematik terjadi karena
kenampakan luasan lahan yang mungkin bertambah, berkurang, ataupun tetap.
Perubahan ini pada umumnya tidak linear karena kenampakannya berubah-ubah, baik
penutup lahan maupun lokasinya (Murcharke, 1990).
Penggunaan lahan mencerminkan sejauh mana usaha atau campur tangan manusia dalam memanfaatkan
dan mengelola lingkungannya. Data penggunaan/tutupan lahan ini dapat disadap dari
foto udara secara relatif mudah, dan perubahannya dapat diketahui dari foto
udara multitemporal. Teknik interpretasi foto udara termasuk di dalam sistem
penginderaan jauh. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan cara menganalisis data yang
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah,
atau gejala yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1997).
Klasifikasi penggunaan lahan merupakan pedoman atau acuan
dalam proses interpretasi apabila data pemetaan penggunaan lahan menggunakan
citra penginderaan jauh. Tujuan klasifikasi supaya data yang dibuat informasi
yang sederhana dan mudah dipahami. Sedangkan para ahli berpendapat Penggunaan
lahan yaitu segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap maupun
berpindah – pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi
kebutuhan baik material maupun spiritual, ataupun kedua – duanya (Malingreau,
1978).
4. LANGKAH
KERJA
-
Mencari
objek yang terdapat pada sebuah foto udara pankromatik berwarna
-
Mendeliniasi
objek penutup lahan
-
Membuat
peta penutup/penggunaan lahan
-
Membuat
tabel interpretasi objek
-
Membuat
tabel objek yang mudah diamati dan sulit diamati
5. HASIL
PRAKTIKUM
-
Peta
tentatif penutup/penggunaan lahan
-
Tabel
pengamatan objek interpretasi
-
Tabel
objek yang sulit diamati
-
Tabel
objek yang mudah diamati
Posting Komentar